MUSIK DIGITAL : PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI



Budaya musik mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam hal prduksi, distribusi dan konsumsi, serta perubahan pada industri musiknya yang disebabkan oleh perkembangan teknologi digital. Kali ini saya akan membahas tentang dampak perkembangan teknologi digital terhadap dunia musik, dan mulai munculnya masalah-masalah baru karena perubahan tersebut.

PRODUKSI

Sekarang ini terjadi peralihan besar dunia musik yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi digital. Mulai dari menampilkan musik secara langsung, sampai sekarang bisa dibuatnya musik buatan. Teknologi merekam mulai muncul di akhir abad 19,  dimana pada saat itu merekam lebih seperti dokumentasi, yang direkam sehingga terlihat seperti siaran langsung.

Sekitar tahun 1950an dan 1960an muncul pembuatan musik virtual. produser musik yang tadinya adalah seorang ahli teknik musik, berubah menjadi seorang pekerja kreatif, karena pada saat itu mulai banyak bermunculan karya-karya musik baru. 

Teknologi musik digital terus berkembang secara signifikan mulai dari tahun 1980an. Banyak teknik pembuatan musik baru seperti membuat musik dari musik-musik yang ada atau yang biasa disebut remixing. Pada tahun itu banyak alat-alat bantu digital sehingga mempermudah seorang produser musik untuk membuat musik-musik baru. Pada saat itu perekaman musik secara langsung masih tetap dilakukan, hanya saja orang-orang yang memulai karirnya sendiri lewat musik digital juga terus meningkat.

Musik digital membuat banyak orang mempunyai cara baru untuk menciptakan musik baru. Para produser musik memakai kemampuan mereka untuk mencari, dan berimajinasi dengan ahlinya membentuk musik dari suara-suara musik dari instrumen yang ada seperti drum, gitar, keyboard, dan sebagainya. Hanya saja di awal banyak permasalahan. Salah satunya adalah masalah hak cipta musik, karna banyak musik-musik baru yang dibuat produser musik adalah dari musik yang sudah dikenal, sehingga masalah hak cipta itu muncul.

Hal yang paling penting dari perkembangan musik digital adalah teknologi tersebut membuat banyak orang memiliki kesempatan untuk membuat musik-musik digital baru, dan membuat kesempatan untuk membuat musik secara sendiri-sendiri juga meningkat.

Pada tahun 2000an perkembangan teknologi digital terutama komputer makin meningkat, begitu juga dengan penggunaannya. Dengan begitu mulai banyak musik yang dibuat lewat komputer. Karena alat-alat musik yang biasa kita kenal, kini bisa dibuat suaranya lewat aplikasi dari komputer. Kemudian aplikasi komputer juga membuat kita dapat merekam, menggabungkan, dan memproduksi suara, entah itu suara dari alat-alat musik, atau dari komputer itu sendiri. Hal ini membuat kesempatan seseorang untuk membuat musik digital semakin meningkat. Karena dengan adanya komputer ini, membuat orang yang tadinya mungkin hanya memiliki sedikit kemampuan dalam bermusik, dapat menunjukkan sisi kreatifnya dalam membuat musik digital.

Produksi musik ini kemudian akan disebarluaskan melalui distribusi untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas. Maka selanjutnya saya akan membahas tentang distribusi dan konsumsi pada musik digital. 

DISTRIBUSI DAN KONSUMSI

Munculnya Compact Disc (CD) di pasar luas pada tahun 1982, mengindikasikan munculnya konsumsi musik digital. Pada saat itu CD menjadi populer daripada kaset yang sebelumnya digunakan untuk mendengarkan musik. keuntungan dari memakai CD daripada memakai kaset adalah CD memberikan kualitas suara yang jauh lebih baik daripada kaset. Kemudian CD dapat di jalankan dimana saja, dan dapat tahan lebih lama daripada kaset. Hal yang paling penting dari penggunaan CD adalah para pendengar musik dapat menjalankan musik secara acak, sehingga mereka dapat menjalankan musik yang mereka sukai. Namun masalahnya pada saat itu alat untuk menjalankan CD masih cukup mahal, sehingga untuk beberapa tahun, orang-orang masih lebih suka memakai kaset. Hal ini terus bertahan sampai munculnya mp3 sebagai alat musik digital yang populer. 

Distribusi dan konsumsi musik terus meningkat ketika mulai munculnya internet. Hasil produksi musik dapat dengan mudah di sebar melalui internet. Namun pada saat itu kecepatan internet masih lambat sehingga penggunaan mp3 masih lebih populer. Beberapa tahun kemudian ketika kecepatan internet mulai naik, tingkat penyebaran musik digital juga mulai meningkat. Dari sini muncul masalah baru ketika banyak orang-orang yang menyebarkan musik-musik digital ke internet secara ilegal, yaitu dengan tanpa bayaran. Hal ini menjadi masalah karena pembuatan musik butuh biaya, dan musik-musik tersebut malah disebarkan secara gratis. Beberapa solusi telah diberikan seperti adanya perlindungan hak cipta pada musik-musik yang telah diproduksi yaitu DRM (Digital Rights Management). Namun DRM ini menimbulkan ketidakpuasan konsumen musik karena membatasi konsumen untuk menyalin isi dalam CD, dan juga alat-alat yang bisa menampung hasil salinan dari CD itu belum banyak yang mendukung, kemudian juga harga-harga musik yang dijual secara virtual cukup mahal. Hal ini yang mendorong orang-orang untuk lebih memilih mengunduh musik secara gratis atau ilegal, mereka tidak peduli akan kualitas musik yang turun karena kompresi digital (penurunan memori yang dipakai dengan menurunkan kualitas). 

Adanya teknologi komputer dan juga teknologi internet ini sebenarnya tidak hanya memberikan dampak buruk saja, ada juga dampak positifnya. Salah satunya dengan media internet, sebuah grup musik yang baru saja dibuat dapat menampilkan musik yang mereka buat, sebelum mereka menjual CD album mereka. Hal ini terbukti sukses karena setelah mendengar 1 atau 2 lagu yang mereka tampilkan, ketika mereka meluncurkan album mereka, album mereka laku terjual. Hal ini sangat baik untuk grup musik yang baru saja dibuat untuk menunjukkan diri mereka kepada masyarakat. Kemudian suatu grup musik yang sudah terkenal, bisa memakai teknologi internet untuk membuat website mereka sendiri misalnya. Isi dari website itu bisa berupa berita tentang apa saja yang telah mereka lakukan selama menjadi grup musik, informasi penting mengenai diri mereka, forum diskusi, ataupun juga konten eksklusif. 

Selanjutnya adalah adanya perkembangan video musik. Video musik ini adalah representasi visual dari musik yang dibawakan. Sampai sekarang video musik begitu melekat dengan musik itu sendiri. Video musik ini juga bisa diunduh di situs web seperti YouTube dan Google Video. Video musik juga banyak digemari, karna bisa dijalankan di portable devices seperti telepon genggam, dan portable media players

KESIMPULAN

Produksi, distribusi dan konsumsi musik terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari produksi musik yang hanya merekam kegiatan bermusik secara langsung, sampai adanya musik virtual yang bisa dibuat tanpa alat-alat musik yang nyata, sehingga sekarang untuk memproduksi musik sudah lebih mudah, tidak perlu mempunyai kemampuan bermusik yang lebih untuk dapat memproduksi musik. 

Kemudian secara distribusi dan konsumsi, mulai dari awalnya hanya kaset, kemudian berkembang menjadi CD, kemudian berkembang lagi menjadi mp3 player, dan sampai sekarang distribusi musik dapat disebarkan lewat internet. Entah itu bersama video musiknya ataupun hanya suara musiknya saja. 

Dapat saya simpulkan bahwa perkembangan teknologi digital sangat membantu perkembangan produksi distribusi dan konsumsi, sehingga membuat prosesnya menjadi lebih mudah. 



SUMBER : 

Creeber, Glen dan Royston Martin. 2009. Digital Cultures : Understanding New Media.  New York.







Komentar